Menghitung Selametan Orang Meninggal




"Selametan" adalah tradisi Jawa yang dilakukan oleh masyarakat Jawa di Indonesia sebagai ritual syukuran atau doa bersama. Ritual ini biasanya dilaksanakan dalam berbagai acara, salah satunya adalah saat seseorang meninggal dunia.

Selametan untuk orang yang meninggal biasanya dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Mendoakan Arwah: Keluarga dan kerabat mendoakan agar arwah orang yang meninggal diterima di sisi Tuhan dan diberikan tempat yang baik di akhirat.
  2. Mengingatkan Hidup: Selametan juga berfungsi sebagai pengingat bagi yang masih hidup bahwa kematian adalah keniscayaan yang akan dialami semua orang.
  3. Membangun Silaturahmi: Selametan seringkali dihadiri oleh banyak tamu yang datang dari berbagai tempat, baik itu kerabat, teman, atau tetangga. Hal ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi di antara mereka.
  4. Peringatan Harian: Dalam tradisi Jawa, ada beberapa peringatan kematian yang biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu setelah kematian, seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, dan seterusnya. Masing-masing memiliki makna dan tujuan tertentu.

Selametan biasanya disertai dengan pembacaan doa-doa dan juga pemberian makanan kepada tamu yang hadir. Makanan yang disajikan dalam selametan biasanya sederhana, seperti nasi tumpeng, ayam goreng, dan lauk-pauk lainnya. Di beberapa daerah, ada pula tradisi membagikan makanan kepada tetangga yang tidak menghadiri selametan sebagai bentuk berbagi berkat.